Ragam Aspirasi dan Inspirasi

First of all, of course “karna menulis itu, serius asik banget.” Sejujurnya gue pribadi nggak perlu banyak alasan untuk mulai menulis bahkan kalau gue pikir-pikir pada awalnya alasan terbesar gue menulis itu Cuma satu, yaitu :   “karna khayalan; kelak nama gue Normayunita tertulis di sampul buku yang dibaca semua orang” Itu khayalan yang keren banget dari sejak gue masih SMP hingga detik lo baca tulisan gue ini. Khayalan gue itu berangkat nggak dengan tanpa alasan, gue emang cinta banget sama buku, baik isi tulisannya ataupun fisiknya doang dan selalu nyisihin duit buat beli bacaan baru tiap bulan, dan juga suatu hari tiba-tiba gue mikir dan bertekad “kelak bukan Cuma gue yang beli buku orang tapi orang juga beli buku gue” Apalagi kalo gue kebetulan beli buku dan waktu pas dibaca buku itu malah bikin gue ngerasa kalo tulisan gue bisa lebih baik dari ini, makin semangat dah itu “kalo orang lain bisa nulis, pasti gue juga bisa” pasti lo juga pernah ngerasa ka...

{Melatih konsistensi} Ada lima solusi 1. Milikilah waktu khusus Setiap orang memiliki takaran waktu yang sama dalam sehari, tapi hanya sedikit orang yang bisa menggunakannya dengan baik, jadi mulailah mencoba untuk menyediakan waktu khusus dalam sehari untuk menulis. 2. Milikilah tempat khusus Carilah spot tempat yang nyaman untuk menulis, atau coba membuat tempat yang bagimu cocok sebagai tempat untuk menulis. 3. Milikilah sarana khusus untuk menulis Mulai mengkhususkan dengan memiliki sarana yang khusus bisa HP, Laptop atau alat tulis yang lain. 4. Milikilah tujuan khusus dalam menulis. adanya tujuan akan membuatmu lebih semangat untuk menulis, semakin baik tujuanmu semakin bermanfaat untukmu dan yang terakhir.. 5. Memaksa diri untuk menulis sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, di tempat yang telah di tetapkan dengan sarana khusus yang telah dimiliki bersama tujuan yang telah ditekadkan. Selamat memaksa diri menulis 😍 Sala...

{Menulis dengan Emosi} “Mulailah menulis dengan hati kemudian perbaiki tulisan anda dengan pikiran” unknown Menulis dengan hati yang dimaksud adalah dengan emosi, baik itu sedih, gembira, kecewa atau segala perasaan lain yang sedang melanda hati. Ketika sebuah tulisan hanya berangkat dari pikiran semata maka ia hanya akan sampai ke pikiran semata juga, namun jika ia berangkat dari hati maka tulisan itu akan menyentuh hati pembaca. Ada 3 hal terkait bagaimana menggali kemampuan menulis agar terbentuk dari hati. 1. Menulis berdasarkan pengalaman pribadi. Meluangkan waktu untuk mengingat kembali perasaan yang dirasakan ketika merasakan hal yang ingin dituliskan. 2. Menggali sebanyak mungkin kisah sedih atau bahagia hidup orang lain. 3. Ketika menyampaikan pesan yang diharap ditangkap oleh orang lain. Jadikan menulis sebagai bagian untuk mengasah kepekaan perasaan. Yang dimaksud menulis dengan emosi adalah tulisan yang dikemas dari ketajaman perasa...

{Menulis Semudah Bernafas} Menulis diharapkan bisa semudah bernafas, karna bernafas adalah pekerjaan yang sangat gampang karna natural dan otomatis tanpa berfikir, begitupun tulisan, jika seseorang menulis sambil berfikir maka menulis tidak akan semudah bernafas. So.. menulislah terlebih dahulu tanpa harus banyak berfikir. Ketika menulis terasa menjadi sulit bisa jadi karna anda melakukan dua hal disaat yang sama yaitu menulis dan mengedit, jadi cukup mulai menulis saja tanpa harus peduli pada editingnya. Latihan menulis lancar tanpa harus berfikir, silahkan mulai dari tema dibawah ini : 1. Saya kemarin ngapain aja? 2. Apa rencanamu untuk esok hari? 3. Simpulkan atau buat ringkasan suatu buku yang dibaca 4. Sering-sering menulis ulang Artikel yang dibaca 5. Ikuti satu forum 6. Mendengarkan cerita 7. Menulis inti cerita dari film yang ditonton 8. Tuliskan riwayat anda dan keluarga anda atau teman dekat anda 9. Tuliskan kisah pertemuan p...

{Mengedit Tulisan} Ketika berhasil menuliskan sebuah buku atau sebuah tulisan maka sebelum dipublikasikan tulisan tersebut harus diedit terlebih dahulu. Setiap buku yang terbit di suatu perusahaan penerbit pastilah telah melalui proses editing dari tim editing yang disediakan oleh masing-masing tim penerbit buku. penting untuk diketahui, Ada tujuh bagian yang harus dilakukan dalam proses editing. 1. Edit Isi Berupa pesan inti yang bermaksud disampaikan penulis untuk khalayak, pesan yang dimaksud ingin disampaikan disini harus benar-benar telah diedit dengan penggunaan kata atau kalimat yang benar, mengedit inti pesan yang ingin disampaikan dan memastikannya bisa tersampaikan sesuai maksud tujuan dituliskannya. 2. Gaya Bahasa Mengedit pada bagian ini untuk menyelaraskan penggunaan bahasa yang digunakan, editing disini untuk memastikan penggunaan bahasanya tidak berbeda-beda disetiap bagain tulisan. 3. Edit Kosakata Harus pintar menggunakan kali...

{Sosialisasi Tulisan} Ada 3 pekerjaan dalam kepenulisan ; 1. Menulis 2. Mengedit 3. Mensosialisasikan Tulisan Ketiga hal diatas bisa dilakukan oleh tiga orang yang berbeda-beda, tapi jika ingin melakukan tiga hal itu sendiri maka berarti harus bisa ketiga hal tersebut. Ketika seseorang berhasil menulis maka dia sudah pasti mendapatkan kemanfaatan-kemanfaatan menulis, dan jika ingin mendapatkan kemanfaatan-kemanfaatan lebih meluas maka salah satu caranya adalah dengan mensosialisasikan tulisan. Kemanfaatan lain dari mensosialisasikan tulisan adalah akan membuat diri tertantang untuk mebuat tulisan selanjutnya, dan ketika buku terpublikasikan menjadi suatu kepuasan tersendiri bagi penulis. Beberapa catatan penting Proses Sosialisasi Tulisan Disaat sekarang ini, melakukan sosialisasi tulisan sangatlah mudah, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, berikut beberapa platform yang pasti sudah sangat tak asing lagi bagi kita. - Melalui media sosia...

Proses memulai menulis . Proses memulai menulis tidak harus berangkat dari bakat, tidak harus merasa memiliki bakat menulis untuk memulai menulis, karna itu bukanlah modal utama. Berikut beberapa Modal terbaik sebelum menulis ; 1. Tekad. Seseorang yang bertekad untuk menjadi penulis maka akan membuatnya semangat untuk membuat tulisan. 2. Banyak membaca. Jika ingin menjadi penulis produktif maka banyak membaca adalah keharusan. 3. Banyak bergaul. Menulis bukan melulu berarti duduk menyendiri mencari inspirasi, karna kebanyakan inspirasi bisa berasal dari lingkungan pergaulan jadi perbanyaklah bermuamalah, kerennya adalah penulis akan menjadikan interaksi-interaksi sosial itu bernilai didik, paham yang kemudian bisa dituliskan untuk dibagikan. 4. Perbanyak kosa kata. Tidak harus banyak kosa kata baru untuk memulai menulis, namun bisa dilakukan menulis sambil belajar kosa kata baru sedikit demi sedikit. 5. Memiliki sarana untuk menulis. U...

Kemanfaatan bercorak praktis 1.      Menjadi dikenal. Dikenal berbeda dengan terkenal, seseorang yang menulis akan mulai dikenal masyarakat, beberapa penulis bisa saja menjadi terkenal tapi yang akan ditekankan disini ialah menulis untuk dikenali, ketika banyak orang yang mengenali kita maka itu akan mempermudah banyak urusan, menulis sebagai menguat identitas diri. 2.      Ekonomis. Salah satu kemanfaatan menulis adalah dalam hal ekonomis, salah satu yang paling dikenali dalam bentuk uang, beberapa royalti dalam penjualan buku. 3.      Kesehatan. Menulis akan membuat seseorang menjadi lebih sehat, seseorang yang stres bisa menyalurkan stresnya ke tulis menulis.      4.      Sebagai sarana membuka dan melihat dunia.          Menulis bisa membuat penulisnya mudah untuk mengunjungi tempat-tem...

Menulis dan membaca adalah dua hal yang saling berkaitan dan saling topang menopang, membaca adalah sarana mengkualitaskan tulisan dan tulisan adalah sajian untuk mengkualitaskan tulisan yang membacanya. Untuk menjadikan diri serius dalam kepenulisan kita perlu tau tujuan-tujuan dan dan manfaat-manfaat dalam kepenulisan. Setiap orang berbeda dalam meniati menulis, dan juga tujuan berangkatnya menulis ini kadang-kadang bisa berubah seiring berjalannya waktu karir kepenulisan, berikut ini beberapa tujuan kepenulisan secara umum yang dapat dirangkum dari hasil persentasi dasar-dasar kepenulisan oleh ustadz Cahyadi Jakairawan. -Tujuan Ideologis Menulis dengan tujuan ideologis ini biasanya berangkat dari orang-orang yang tidak mementingkan ketenaran ataupun bayaran dari hasil tulisannya, dia murni ingin menyampaikan kebenaran yang dirasakannya agar bisa dirasakan juga oleh pembacanya, contoh berdakwah lewat tulisan. -Tujuan Akademis Menulis untuk bahan ajar, menulis d...

27 Oktober 1996, aku dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Santi, bukan di rumah bersalin, hanya di rumah nenek di sebuah desa terpencil di pedalaman Bulukumba Sulawesi selatan, dibantu bidan desa yang katanya terus mengomeli nenekku karna membiarkan seorang anak yang usianya baru beranjak enam belas tahun tapi harus melewati persalinan, kata nenekku, hari itu adalah hari Ahad yang sangat berat untuk ibuku karna harus berjuang mengeluarkan bayi dari tubuh kecilnya untuk pertama kalinya. Sepekan kemudian, aku yang masih berbentuk bayi diberi nama Hasnita, kata “Has”nya diambil dari nama Ayahku Hasbullah dan “Nita” karna ibuku suka panggilan itu. Bertepatan dengan hari itu bayi lain terlahir di desa kami yang sepekan kemudian diberi nama persis seperti namaku Hasnita, dan karna ibuku tidak suka membayangkan teman bermain anaknya memiliki nama lengkap yang sama dengan anaknya maka digantilah namaku dari Hasnita menjadi Normayunita, sepertinya ibuku benar-benar suka kata “Nita”...